TATA LETAK RUANG DI HATCHERY
Tugas
1.
Buatlah
alternatif penataan ruang-ruang di dalam hatchery !
2.
Cari persamaan
dan perbedaan penetasan telur puyuh, ayam, itik dan kalkun !
Penyelesaian !
1.
Berikut ini
adalah gambar alternatif ruang-ruang di dalam hatchery.
Ukuran ruang-ruang hatchery harus disesuaikan dengan
kapasitas yang diinginnkan. Ada beberapa bangunan ruang dalam hatchery yakni:
a.
Ruang Karyawan, pada ruangan ini sebaiknya dilengkapi ruang
makan dan kamar kecil dan tempat istirahat. Hal ini dilakukan untuk menjaga
sanitasi dan agar karyawan tidak dapat keluar masuk hatchery sembarang waktu.
b.
Ruang Administrasi, merupakan tempat khusus bagian
administrasi penetasan, pencatatan telur, anak ayam serta barang-barang
kepegawaian.
c.
Ruang Fumigasi, merupakan ruang penerimaan telur yang
datang dari farm. Sopir farm hanya boleh memasukkan telursampai dipintu dan
tidak boleh masuk ke dalam hatchery.
Ruang ini diusahakan kecil agar mengurangi fumigan dan juga harus dilengkapi
kipas angin untuk membantu sirkulasi udara.
d.
Terminal
Room, merupakan tempat penyeleksian telur tetas yang telah
difumigasi. Setelah itu, telur dipindahkan ke tray khusus untuk mesin setter
e.
Egg-Holding
Room, merupakan tempat untuk telur-telur yang tidak langsung
dimasukkan ke setter smbil menunggu terpenuhinya jumlah telur yang diinginkan
atau jadwal waktu yang ditetapkan. Telur disimpan didalam rak dan diberi
tanggal. Lama penyimpanan tidak lebih dari 7 hari dengan suhu ruang harus
dipertahankan 18,3 0C dengan Rh 70-80%.
f.
Ruang Pre-heating, merupakan
ruang dengan suhu 27 0C yang digunakan untuk penyimpanan telur
selama 6 jam sebelum dimasukkan kedalam setter.
Hal ini untuk mencegah turunnya suhu setter
terlalu lama yang dapat membuat telur yng lebih dulu di setter gagal menetas.
g. Ruang mesin
penetas, pada ruangan ini diletakkan mesin setter
dan heatcher yang berpasangan. Suhu
optimum untuk ruang ini adalah 22 0C dengan Rh 50-60%. Untuk
kapasitas 1.000 telur tetas, kecepatan aliran udara pada ruang setter (inkubator) sebaiknya 57 m3/jam,
sedangkan pada ruang hatcher 370 m3/jam.
h. Ruang doc, merupakan ruang pelaksanaan seleksi
doc, pemotongan paruh, vaksinasi
marek, pengemasan doc kedalam boks,
dan penyimpanan sementara sampai doc
dikirim ke pelanggan. Ventilasi ruang ini harus lancar dengan suhu optimum 22 0C
dengan Rh 60%.
i.
Ruang Pencucian, merupakan tempat pembersihan rak-rak dan tray yang kotor bekas telur menetas.
j.
Ruang Generator, merupakan ruang tempat suplai listrik
dari PLN tidak berjalan
k. Ruang
Material, merupakan tempat menyimpan boks yang belum digunakan untuk menyimpan
suku cadang mesin,
l.
Ruang Laboratorium, merupakan ruang untuk kegiatan
pemeriksaan kimia, ataupun mikrobiologis pada bahan-bahan yang digunakan dalam
proses penetasan. Selain itu untuk memeriksa tingkat sanitasi dan kebersihan
telur maupun hatchery.
m. Tempat
pembuangan limbah, merupakan tempat pembuangan limbah. Limbah kering dapat
ditanam atau dikuburkan pada area yang jauh dari hatchery sedangkan limbah cair dapat dialirkan keselokan.
2. Berikut
persamaan dan perbedaan penetasan pada berbagai jenis unggas:
Persamaan dan Perbedaan Penetasan
Telur
Telur Ayam
|
Telur Kalkun
|
Telur itik
|
Telur Puyuh
|
|
Lama Waktu
|
21 hari
|
25-26 hari
|
28 hari
|
18 hari
|
Mulai pemutaran
|
Hari ke 4-18
|
Hari
ke 3-4
|
Hari ke-4
|
Hari ke 2 - 14
|
Frekuensi Pemutaran
|
2-6 kali/hari
|
3-5 kali/hari
|
6-8 jam sekali
|
4x sehari
|
Berat Telur
|
40-60gr
|
70-80gr
|
60-70gr
|
10gr
|
Suhu penetasan
|
380C
|
29-370C
|
380-390C
|
370C
|
Prosese Peneropongan
|
3 hari
|
3 hari
|
3 hari
|
3 hari
|
Hentikan pemutaran
|
18 hari
|
25 hari
|
26-27 hari
|
15-17hari
|
Kelembapan
penetasan
|
60-70%
|
60-70%
|
60-70%
|
60-70%
|
Umur max ditetaskan
|
6 hari
|
5 hari
|
5 hari
|
5 hari
|
· Persamaan
penetasan antara telur ayam kampung, ayam kalkun, puyuh dan itik secara umum
sama yakni perlakuaan yang harus dilakukan saat sebelum proses penetasan
seperti penyeleksian telur bentuk telur, kebersihan kulit telur
dari kotoran dengan menggunakan desinfektan, besar kecilnya telur, keberadaan
kantung udara, sex ratio jantan dan betina, dan lama penyimpanan telur.
Menyiapkan mesin tetas baik dari segi kebersihan maupun suhu yang diperlukan
serta sirkulasi udara. Waktu peneropongan telur rata-rata sama yakni mulai hari
ke-3.
· Perbedaan
penetasan antara telur ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik terletak pada
lama waktu penetasan yakni pada ayam kampung, ayam kalkun, puyuh, dan itik
serta suhu yang dibutuhkan pada ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik. Pemutaran telur tetas
masing-masing telur dihentikan dalam waktu yang berbeda yakni pada ayam
kampong, ayam kalkun, puyuh, dan itik.
a.Penetasan Telur
Ayam Kampung
Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung
1.
Pemasukan Telur
Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah
dipastikan mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan, parameter
kesiapan mesin tetas adalah suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan
udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas
Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih dahulu.
Bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang
bersih menghindarkan embrio mati karena bakteri dan mudah untuk diamati
perkembangannya. Pengamatan embrio dapat dilakukan dengan teropong lampu pijar,
pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak seperti akar-akar pohon
berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak mengandung
bibit ayam akan tampak bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan tanpa
perlu pembalikan hanya suhu di dalam ruangan yang perlu disesuaikan.
2.
Pengeraman Telur
Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang
memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki benih ayam perlu
disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk dikonsumsi dan
masih bisa dijual atau dijadikan makanan.Memasuki hari keempat sampai hari ke
18 , telur perlu dibolak-balik sehari 2 sampai 4
kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada
daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat
tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin
penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses
mengangin-anginkan telur dilakukan setiap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke
18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan antara lain suhu yang
tetap konstan dan kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa
ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur.
3.
Masa Menetas
Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu dibolak-balik,
diamkan dalam mesin tetas, dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan dan
kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari
ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang
menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang
perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu
hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertambahnya
usia suhu ruangan perlahan-lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih
menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur, dan sedikit demi sedikit
dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap
dijual atau dipelihara.
B. Penetasan Telur
Itik
Proses atau Cara Penetasan Telur Itik:
Hari ke-1
Hari ke-1
Masukkan telur
ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas).
Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses
prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air
hangat.Ventilasi ditutup rapat,
Kontrol suhu
(38°C)
Hari ke-2
Ventilasi dibiarkan tertutup sampai
hari ke-3, Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-3
Pembalikan
telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal
3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8
jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. Bersamaan
dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena
ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan
bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan
disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut
dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan
ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. Kontrol suhu
(38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut
berkurang.
Hari ke-4
Pembalikan
telur harian sesuai jadwal hari ke-3. Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian. Kontrol suhu
(38°C)
Hari ke-5
Pembalikan telur harian.Ventilasi
dibuka ½ bagian, Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-6
Pembalikan telur harian.Ventilasi
dibuka ¾ bagian,
Hari ke-7
Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan
embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau
lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang
serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas.Ventilasi
dibuka seluruhnya
Hari ke-8 sampai ke-13
Pembalikan telur harian, Kontrol suhu
(38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut
berkurang.
Hari ke-14
Pembalikan
telur harian. Lakukan
peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati.
Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat
jelas
Hari ke 15
sampai ke-20
Pembalikan
telur harian. Kontrol suhu
dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah
air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang
tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara
sehingga telur terlihat hitam semua.
Hari ke-22
sampai ke-25
Pembalikan
telur harian. Kontrol suhu
(38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak.
Hari ke-26
sampai ke-27
Pembalikan
telur dihentikan.
Kontrol
kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling
halus). Biasanya ada
telur yang sudah mulai menetas di malam hari
Hari ke-28
Telur-telur
sudah banyak yang menetas.
Keluarkan
cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar. Keluarkan anak
itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya, Proses menetas
biasanya berlangsung hingga hari ke-29. Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan
dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya
c.
Menetaskan Telur Ayam Kalkun
Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung
1. Panaskan
mesin tetas paling tidak 24 jam sebelum telur masuk mesin.
2. Isi bagian
bawah mesin dengan air secukupnya untuk memperoleh kelembaban yang sesuai.
3. Letakkan 2
buah thermometer dalam incubator. Pastikan keduanya berada pada posisi setengah tinggi
telur(kira-kira 1 inchi). Anda bisa memakai gelas plastik yang dipotong untuk
menempatkan termometer
4. Letakkan
sepotong kain di dalam air dan tempelkan salah satu ujungnya menyentuh salah
satu ujung termometer.
Termometer ini disebut thermometer basah, yang akan menjadi patokan kasar
tentang kelembaban didalam mesin, jika kain telah basah sepenuhnya sampai ke
termometer.
5. Pastikan
suhu stabil pada posisi 99 derajat F/ 37 derajat C, dan Termometer basah berada pada
suhu antara 85-100 derajat F / sekitar 29-37 derajat C.
6. Tandai
telur di kedua sisinya (misal
dengan “X” dan “O”) dalam posisi telur berbaring. Ini adalah tanda untuk
pembalikan telur, Hingga anda bisa membalik telur tepat 180 derajat.
7. Letakkan
telur dalam mesin secara perlahan. Tempatkan telur dengan tanda yang sama berada diatas.
Selama 25 hari: putar telur sebanyak 3-5 kali sehari. Ini untuk mencegah agar
isi telur tidak menempel pada kulitnya.
8. Hari ke 25, hentikan memutar telur. Agar anakan
kalkun dapat merubah posisinya dalam posisi siap menetas. Dalam jangka waktu
sekitar 28 hari mereka akan segera menetas. Saat sudah ada kalkun yang menetas,
mereka kemungkinan akan memutar telur lain yang belum menetas. Putarlah telur
yang belum menetas sesuai dengan tanda pada telur lain.
Comments
Post a Comment