Persamaan dan Perbedaan Penetasan Telur
Persamaan dan Perbedaan Penetasan
Telur
|
Telur Ayam
|
Telur Kalkun
|
Telur itik
|
Telur Puyuh
|
Lama Waktu
|
21 hari
|
25-26 hari
|
28 hari
|
18 hari
|
Mulai pemutaran
|
Hari ke 4-18
|
|
Hari ke-4
|
Hari ke 2 - 14
|
Frekuensi Pemutaran
|
2-6 kali/hari
|
3-5 kali/hari
|
6-8 jam sekali
|
4x sehari
|
Berat Telur
|
40-60gr
|
70-80gr
|
60-70gr
|
10gr
|
Suhu penetasan
|
380C
|
29-370C
|
380-390C
|
370C
|
Prosese Peneropongan
|
3 hari
|
3 hari
|
3 hari
|
3 hari
|
Hentikan pemutaran
|
18 hari
|
25 hari
|
26-27 hari
|
15-17hari
|
Kelembapan penetasan
|
|
|
|
60-70%
|
Umur max ditetaskan
|
6 hari
|
5 hari
|
5 hari
|
5 hari
|
Persamaan penetasan antara telur ayam kampung, ayam
kalkun, puyuh dan itik secara umum sama yakni perlakuaan yang harus dilakukan
saat sebelum proses penetasan seperti penyeleksian telur bentuk telur,
kebersihan kulit telur dari kotoran dengan menggunakan desinfektan, besar
kecilnya telur, keberadaan kantung udara, sex ratio jantan dan betina, dan lama
penyimpanan telur. Menyiapkan mesin tetas baik dari segi kebersihan maupun suhu
yang diperlukan serta sirkulasi udara. Waktu peneropongan telur rata-rata sama
yakni mulai hari ke-3.
Perbedaan
penetasan antara telur ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik terletak pada
lama waktu penetasan yakni pada ayam kampung, ayam kalkun, puyuh, dan itik
serta suhu yang dibutuhkan pada ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik. Pemutaran telur tetas
masing-masing telur dihentikan dalam waktu yang berbeda yakni pada ayam
kampong, ayam kalkun, puyuh, dan itik.
PENETASAN TELUR AYAM KAMPUNG
Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung
1. Pemasukan Telur
Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan, parameter kesiapan mesin tetas adalah suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih dahulu. Bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang bersih menghindarkan embrio mati karena bakteri dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat dilakukan dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak seperti akar-akar pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak mengandung bibit ayam akan tampak bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan tanpa perlu pembalikan hanya suhu di dalam ruangan yang perlu disesuaikan.
Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan, parameter kesiapan mesin tetas adalah suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih dahulu. Bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang bersih menghindarkan embrio mati karena bakteri dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat dilakukan dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak seperti akar-akar pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak mengandung bibit ayam akan tampak bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan tanpa perlu pembalikan hanya suhu di dalam ruangan yang perlu disesuaikan.
2. Pengeraman Telur
Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki benih ayam perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan.Memasuki hari keempat sampai hari ke 18 , telur perlu dibolak-balik sehari 2 sampai 4 kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur dilakukan setiap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke 18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan antara lain suhu yang tetap konstan dan kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur.
Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki benih ayam perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan.Memasuki hari keempat sampai hari ke 18 , telur perlu dibolak-balik sehari 2 sampai 4 kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur dilakukan setiap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke 18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan antara lain suhu yang tetap konstan dan kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur.
3. Masa Menetas
Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertambahnya usia suhu ruangan perlahan-lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur, dan sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap dijual atau dipelihara.
Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertambahnya usia suhu ruangan perlahan-lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur, dan sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap dijual atau dipelihara.
PENETASAN TELUR ITIK
Hari ke-1
Hari ke-1
Masukkan telur
ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas).
Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses
prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
Ventilasi
ditutup rapat,
Kontrol suhu
(38°C)
Hari ke-2
Ventilasi dibiarkan tertutup sampai
hari ke-3, Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-3
Pembalikan
telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal
3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8
jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. Bersamaan
dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena
ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan
bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan
disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut
dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan
ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. Kontrol suhu
(38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut
berkurang.
Hari ke-4
Pembalikan
telur harian sesuai jadwal hari ke-3. Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian. Kontrol suhu
(38°C)
Hari ke-5
Pembalikan telur harian.Ventilasi
dibuka ½ bagian, Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-6
Pembalikan telur harian.Ventilasi
dibuka ¾ bagian,
Hari ke-7
Pembalikan
telur harian.
Lakukan
peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati).
Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah
satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai
sarang laba-laba semakin jelas.Ventilasi dibuka seluruhnya
Hari ke-8
sampai ke-13
Pembalikan telur harian, Kontrol suhu
(38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut
berkurang.
Hari ke-14
Pembalikan
telur harian.
Lakukan
peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati.
Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat
jelas
Hari ke 15
sampai ke-20
Pembalikan
telur harian.
Kontrol suhu
dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah
air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
Pembalikan
telur harian.
Lakukan
peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio
mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat
hitam semua.
Hari ke-22
sampai ke-25
Pembalikan
telur harian.
Kontrol suhu
(38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak.
Hari ke-26
sampai ke-27
Pembalikan
telur dihentikan.
Kontrol
kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling
halus).
Biasanya ada
telur yang sudah mulai menetas di malam hari
Hari ke-28
Telur-telur
sudah banyak yang menetas. Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan
lebih longgar.
Keluarkan anak
itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya, Proses menetas
biasanya berlangsung hingga hari ke-29. Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan
dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya
Menetaskan
Telur Ayam Kalkun Dengan Mesin Tetas
1.
Panaskan mesin tetas paling tidak
24 jam sebelum telur masuk mesin.
2.
Isi bagian bawah mesin dengan air
secukupnya untuk memperoleh kelembaban yang sesuai.
3.
Letakkan 2 buah thermometer dalam
incubator.
Pastikan keduanya berada pada posisi setengah tinggi telur(kira-kira 1 inchi).
Anda bisa memakai gelas plastik yang dipotong untuk menempatkan termometer
4.
Letakkan sepotong kain di dalam
air dan tempelkan salah satu ujungnya menyentuh salah satu ujung termometer. Termometer ini disebut
thermometer basah, yang akan menjadi patokan kasar tentang kelembaban
didalam mesin, jika kain telah basah sepenuhnya sampai ke termometer.
5.
Pastikan suhu stabil pada posisi
99 derajat F/ 37 derajat C, dan Termometer basah berada pada suhu antara 85-100
derajat F / sekitar 29-37 derajat C.
6.
Tandai telur di kedua sisinya (misal dengan “X” dan “O”)
dalam posisi telur berbaring. Ini adalah tanda untuk pembalikan telur, Hingga
anda bisa membalik telur tepat 180 derajat.
7.
Letakkan telur dalam mesin secara
perlahan.
Tempatkan telur dengan tanda yang sama berada diatas. Selama 25 hari: putar
telur sebanyak 3-5 kali sehari. Ini untuk mencegah agar isi telur tidak
menempel pada kulitnya.
8.
Hari ke 25, hentikan
memutar telur. Agar anakan kalkun dapat merubah posisinya dalam posisi
siap menetas. Dalam jangka waktu sekitar 28 hari mereka akan segera menetas.
Saat sudah ada kalkun yang menetas, mereka kemungkinan akan memutar telur lain
yang belum menetas. Putarlah telur yang belum menetas sesuai dengan tanda pada
telur lain.
Comments
Post a Comment