PROSES PEMBUATAN SUSU KENTAL MANIS


BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

 Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara benar.

Mikroorganisme yang berkembang didalam susu selain menyebabkan susu menjadi rusak juga membahayakan kesehatan masyarakat sebagai konsumen
akhir. Disamping itu penanganan susu yang benar juga dapat menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual murah yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu. Kerusakan pada susu disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh koli. Fermentasi oleh bakteri ini  akan menyebabkan aroma susu menjadi berubah dan tidak disukai oleh konsumen

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah kerusakan pada susu adalah dengan cara memproses susu segar menjadi susu kental manis yaitu dengan  mengurangi  (menguapkan) kandungan air susu sampai kandungan airnya tinggal sekitar 40%.  Dengan kadar air yang rendah ini susu dapat tahan disimpan lama dalam keadaan baik.  Oleh karena itu disusunlah makalah ini untuk mengetahui persyaratan dan proses pengolahan susu sampai menjadi susu kental manis.

B.     Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah agar mahasiswa:
1.      Mengetahui pentingnya proses pengolahan susu
2.      Mengetahui syarat pengolahan susu segar menjadi susu kental manisss
3.      Mengetahui proses pengolahan susu kental manis
4.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pengolahan susu segar menjadi susu kental manis
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN

A.     Pengertian

Susu kental manis adalah makanan cair yang dibuat dari susu segar  yang  ditambah  gula  sukrosa  atau  campuran  gula  sukrosa  dan  dekstrosa    kemudian  diuapkan  sebagian  airnya  sehingga  kental  dan  mempunyai  kadar padatan minimum 28 %, kadar lemak minimum 8.5 %, kadar gula minimum 42 % serta tidak berwarna coklat karena karamelisasi
Badan Standardisasi Nasional (1998) menyatakan bahwa susu kental manis (SKM) adalah produk olahan susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan atau menguapkan sebagian air dari susu segar atau hasil rekonstitusi susu bubuk berlemak penuh, atau hasil rekombinasi susu bubuk tanpa lemak dengan lemak susu atau lemak nabati, yang telah ditambah gula, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan. Susu kental manis dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu susu kental manis tanpa ganda rasa dan susu kental manis dengan ganda rasa.S
Susu kental manis memiliki  αw  cukup rendah  yaitu 0.8. Nilai  αw 0.8 adalah limit terendah  kebanyakan  aktifitas  enzim  dan  menghambat  pertumbuhan Staphylococcus aureus. Namun pada αw ini kebanyakan fungi dapat tumbuh.
Pada  awalnya,  pembuatan  susu  kental  manis  dilakukan  melalui proses  evaporasi  susu  segar.  Tetapi  proses  pembuatan  susu  kental  manis  di Indonesia  pada  prinsipnya  dilakukan  melalui  proses  rekonstitusi  yaitu pencampuran bahan-bahan seperti susu bubuk skim dan lemak susu ke dalam susu segar untuk meningkatkan kadar padatannya. Dengan proses rekonstitusi ini, pembuatan susu kental manis akan lebih mudah, lebih cepat dan mungkin lebih  murah.
Bahan-bahan  yang  digunakan  dalam  pembuatan  susu  kental manis rekonstitusi antara lain susu segar, susu bubuk skim, gula pasir, lemak susu  (anhidrous  milk  fat),  vitamin  A,  vitamin  B1,  vitamin  D  serta  laktosa. Untuk membuat SKM coklat digunakan juga bubuk coklat dan bahan citarasa (Sugiyono, 1989). 
Menurut Walstra et al. (1999), susu kental manis adalah susu yang dipekatkan  dengan  evaporasi  dan  ditambahkan  sukrosa  untuk  membentuk larutan  gula  hampir  jenuh,  setelah  itu  dikalengkan.  Vannam  dan  Sutherland (1994)  mendefinisikan  susu  kental  manis  sebagai  produk  yang  secara keseluruhan  atau  sebagian  terbuat  dari  susu  skim  dan  diproduksi  untuk sebagian keperluan industri atau dikemas ke dalam wadah (kaleng atau tube) untuk dijual secara retail. 

B.     Faktor-Faktor Mutu dan Keamanan dari Susu Kental Manis

1.  Standar Mutu Susu Kental Manis
Produk  susu  dikonsumsi  secara  luas  baik  oleh  balita  maupun orang  dewasa.  Akan  tetapi  produk  susu  merupakan  pangan  yang  sangat potensial  mengandung  bahaya  untuk  kesehatan.  Oleh  karena  itu,  produk susu merupakan pangan pertama yang standar mikrobiologinya ditetapkan spesifikasi persyaratan  mutunya.
Menurut SNI 2971:2011, menguraikan syarat mutu susu kental manis adalah sebagai berikut:


No
Jenis Uji
Satuan
Persyaratan
I
II
1
Keadaan
-          Bau
-          Rasa
-          Warna

-          Konsistensi


-
-
-

-

Normal
Normal
Putih sampai kekuningan
Kental dan homogen

Normal
Normal
Sesuai ganda rasa yang ditambahkan
Kental dan homogen
2
Air (b/b)
%
20—30
20—30
3
Abu (b/b)
%
1,4—2.2
1.4—2,2
4
Protein (b/b)
%
7—10
Min 6,5
5
Lemak ((b/b)
%
Min 8,0
Min 8,0
6
Laktosa (b/b)
%
Min 10
Min 10
7
Sukrosa (b/b)
%
43—48
43—48
8
Bahan tambahan
-          Pewarna
-          Pemanis buatan a.sakarin
b. siklamat


Tidak boleh ada


Tidak boleh ada
Tidak ternyata

Tidak boleh ada


Tidak boleh ada
-
9
Pati

-
-
10
Cemaran logam
-          Timbal (Pb)
-          Tembaga (Cu)
-          Seng (Zn)
-          Timah (Sn)
-          Raksa (Hg)

Mg/Kg
Mg/Kg
Mg/Kg
Mg/Kg
Mg/Kg

Maks 0,3
Maks 20,0
Maks 40,0
Maks 40,0/250,0
Maks 0,03

Maks 0,3
Maks 20,0
Maks 40,0
Maks 40,0/250,0
Maks 0,03
11
Cemaran Arsen (As)
Mg/Kg
Maks 0,1
Maks 0,1
12
Cemaran Mikroba
-          Angka lempeng total
-          Bakteri Koliform
-          E. Coli
-          Salmonela
-          Staphylococcus aureus
-          Kapang dan
khamir

Koloni/g

APM/g

APM/g
Per 100g
Koloni/g

Koloni/g

Maks. 1.0x104

Maks. 10

<3
Negatif
Maks. 1.0x102

Maks. 1.0x102

Maks. 1.0x104

Maks. 10
s
<3
Negatif
Maks. 1.0x102

Maks. 1.0x102


2. Bahan Produksi Susu Kental Manis
a. Bahan Baku
Bahan  yang  digunakan  dalam  pembuatan  susu  kental  manis  terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku penunjang. Bahan baku utama  yang digunakan  antara  lain  susu  segar,  Skim  milk  powder  (SMP),  Whey  Powder (WP),  lemak,  gula  pasir  dan  air.  Bahan  baku  penunjang  ditambahkan  untuk menghasilkan  susu  kental  manis  yang  bermutu  baik,  memiliki  kandungan nutrisi  yang  memadai  dan  bercita  rasa  lezat.  Bahan  baku  penunjang  yang digunakan yaitu flavor, vitamin, antioksidan dan laktosa. 
·         Bahan Baku Utama
Susu Segar 
Susu  segar  merupakan  bahan  baku  utama  dalam  produksi susu  kental  manis.  Susu  segar  diterima  dari  KUD yang  terdekat.  Susu  segar  yang  diterima  harus melewati  serangkaian  pengujian  di  laboratorium  pengawasan  mutu. Susu segar yang memenuhi syarat selanjutnya disimpan dalam tangki penyimpanan  susu  segar.  Susu  segar  disimpan  dalam  suhu  40C. Penyimpanan  pada  suhu  rendah  dimaksudkan  untuk  mencegah pertumbuhan  bakteri  sehingga  mutu  susu  segar  tetap  dapat dipertahankan.  Susu  segar  tidak  selalu  menjadi  bahan  baku  utama  dalam pembuatan susu kental manis. Susu kental manis dapat dibuat dari susu pasteurisasi, susu evaporasi atau air 
Skim milk powder (SMP)
Skim  milk  powder  (SMP)  terbuat  dari  susu  skim  yang dikeringkan dengan spray drier. Susu skim diperoleh dari pemisahan  bagian  skim  dan  krim  dari  susu  segar.  SMP  digunakan  dalam pembuatan  susu  kental  manis  untuk  menambah  total  padatan  dalam susu  kental  manis.  SMP  ditambahkan  hingga  standar  total  padatan dalam susu kental manis yang telah ditetapkan perusahaan terpenuhi.  Hal  ini  dilakukan  mengingat  total  padatan  dalam  susu  segar  yang diperoleh dari KUD bervariasi jumlahnya.
Whey Powder (WP)
Whey powder (WP) adalah produk yang diperoleh dari hasil samping  pembuatan  keju.  WP  digunakan  dalam  pembuatan  SKM untuk menambah kandungan protein dalam produk. WP ditambahkan hingga kandungan protein dalam susu kental manis memenuhi standar kandungan protein yang telah ditetapkan perusahaan.
Lemak  
Lemak yang digunakan dalam pembuatan susu kental manis terdiri  dari  lemak  nabati  dan  lemak  hewani.  Lemak nabati yang digunakan adalah palm oil sedangkan lemak hewani yang digunakan adalah Butter Milk Powder (BMP). Pemilihan jenis lemak yang  digunakan  tergantung  pada  produk  apa  yang  akan  diproduksi. Produk  susu  kental  manis  menggunakan  lemak  hewani  sedangkan produk  krimer  kental  manis  menggunakan  lemak  nabati.  Dalam pembuatan  susu  kental  manis,  lemak  digunakan  untuk  menambah kandungan  lemak  dalam  produk  dan  melarutkan  vitamin  yang  larut dalam lemak seperti vitamin A dan D3.  BMP  adalah  hasil  samping  pembuatan  mentega  yang dikeringkan dengan menggunakan spray drier. Palm oil adalah minyak goreng  yang  telah  mengalami  netralisasi,  penghilangan  warna,  dan bau. Pemilihan penggunaan palm oil dalam pembuatan produk adalah harga  palm  oil  yang  lebih  ekonomis  dibandingkan  harga  lemak hewani.
Gula Pasir
Gula  yang  digunakan  dalam  pembuatan  susu  kental  manis adalah sukrosa. Jumlah gula  yang digunakan untuk membuat produk susu  kental  manis  tergolong  tinggi mencapai  45%  atau  lebih.  Tingginya  gula  yang digunakan  menyebabkan  susu  kental  manis  memiliki  umur  simpan yang  lama  tanpa  penambahan  pengawet  buatan  sekalipun.  Selain meningkatkan  umur  simpan,  gula  dapat  memberikan  rasa  manis  dan meningkatkan viskositas susu kental manis. 
Air
Air  merupakan  bahan  baku  yang  dapat  digunakan  sebagai pengganti  susu  segar,  susu  pasteurisasi  atau  susu  evaporasi  dalam pembuatan susu kental manis apabila persedian bahan-bahan tersebut tidak  ada.  Air  yang  digunakan  adalah  mutu  air  minum  yang  harus memenuhi  syarat  spesifikasi  yang  ditetapkan  perusahaan.  Water treatment merupakan rangkaian proses yang harus dilalui sebelum air digunakan untuk bahan produksi sehingga diperoleh mutu air minum.

·         Bahan Baku Penunjang
Fungsi  dari  bahan  penunjang  ini  adalah  untuk  menghasilkan produk  susu  kental  manis  bermutu  baik,  kandungan  gizi  yang  cukup tinggi, dan lebih tahan lama. 
Vitamin
Vitamin  ditambahkan  dalam  SKM  untuk  meningkatkan kandungan gizi. Vitamin yang ditambahkan adalah vitamin A, B1, dan D3.  Vitamin  A  dan  D3  merupakan  vitamin  yang  larut  dalam  lemak sedangkan vitamin B1 larut dalam air. Vitamin  A  yang  digunakan  adalah  vitamin  A  palmitat. Vitamin  A  palmitat  dipilih  karena  vitamin  A  dalam  betuk  palmitat  memiliki  kestabilan  yang  baik.  Vitamin  B1  yang  digunakan  adalah vitamin B1 Hydrochloride berupa bubuk putih.
Antioksidan
Antioksidan  ditambahkan  kedalam  produk  untuk  mencegah terjadinya  proses  ketengikan.  Hal  ini  karena  produk  SKM  banyak mengandung lemak yang rentan terhadap ketengikan. Jenis antioksidan yang digunakan adalah Tokoferol.
Laktosa
Laktosa atau  gula susu merupakan disakarida  yang tersusun dari  glukosa  dan  galaktosa  dan  hanya  terdapat  pada  susu  (Sugiyono, 1989).  Penambahan  laktosa  pada  proses  produksi  susu  kental  manis dilakukan pada tahap akhir proses produksi yaitu saat produk didalam vacuum  cooler.  Hal  ini  bertujuan  untuk  mencegah  terjadinya kristalisasi  laktosa.  Laktosa  yang  digunakan  terlebih  dahulu  harus melewati  proses  lactose  grinding  yaitu  proses  penggilingan  laktosa yang  ditambahkan  trikalsium  phosphat  (Ca3(PO4)2)  kemudian disterilisasi untuk mencegah kontaminasi produk oleh laktosa.
Flavor
Flavor adalah bahan yang digunakan untuk mempertegas cita rasa  produk.  Flavor  yang  digunakan  dalam  pembuatan  SKM  yaitu flavor krim dan flavor condensed milk.
3. Proses Produksi Susu Kental Manis

·         Persiapan Bahan
Persiapan  bahan  dilakukan  sebelum  proses  produksi  dilakukan. Bahan  yang  dipersiapkan  disesuaikan  dengan  jenis  produk  yang  akan diproduksi.  Hal  ini  karena  jenis  produk  yang  berbeda  dapat  memiliki formulasi yang berbeda. Persiapan bahan meliputi jenis bahan (merek dan kode batch) dan jumlah bahan yang akan digunakan. 
Gambar 1. Diagram Proses Produksi Susu Kental Manis

·         Pencampuran (Mixing)
Bahan-bahan  yang  sebelumnya  telah  disiapkan  dicampurkan dalam  tangki  pencampur  bahan  (mix  tank).  Bahan  yang  terlebih  dahulu dicampurkan adalah susu segar atau air yang telah dipanaskan sebelumnya dengan  suhu  55-600C.  Kemudian  ditambahkan  bubuk  susu  seperti  Skim milk powder (SMP), Butter Milk Powder (BMP), dan Whey Powder (WP) dari dumper.  Selama penuangan terdapat blower  yang bekerja membantu menghisap  partikel-partikel  susu  yang  berterbangan  sehingga  mencegah timbulnya polusi. Setelah  penuangan  susu  bubuk,  dilanjutkan  dengan  penuangan gula  dan  penuangan  palm  oil.  Gula  dan  palm  oil  dituangkan  bersama-sama.  Palm  oil  yang  dituangkan  sebelumnya  telah  dicampurkan  dengan bahan  tambahan  seperti  vitamin  A,  B1,  D3,  dan  BHA.  Tempat pencampuran antara palm oil dan bahan tambahan di dalam tangki palm oil. Pada saat penuangan gula, campuran dalam mix tank dipanaskan terus  hingga  suhu  510C.  Hal  ini  untuk  memudahkan  gula  larut  dalam  campuran. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan mesin PHE (Plate Heat  Exchanger).  Pada  tahap  ini  dilakukan  inspeksi  oleh  QC  mengenai besarnya  total  solid  (TS),  pH,  lemak  dan  viskositas.  Apabila  telah memenuhi  standar  yang  ditetapkan,  proses  dilanjutkan  ketahapan berikutnya. 
·         Penyaringan
Pada saat proses pencampuran, produk dilewatkan melalui filter  untuk  dilakukan  penyaringan  sebelum  produk  menuju  PHE  untuk pemanasan.  Penyaringan  berfungsi  untuk  mencegah  terjadinya kontaminasi fisik oleh bahan-bahan yang tidak diinginkan seperti kotoran sisa-sisa karung dan pasir. Filter  yang digunakan terbuat dari nilon  yang berukuran  500  mikron.  Setelah  disaring  dan  dipanaskan  dalam  PHE, produk  kembali  ke  tangki  pencampuran.    Dalam  tangki  pencampuran, produk terus diaduk hingga suhu mencapai 60oC. Dari  tangki  pencampuran,  produk  dialirkan  menuju  tangki penampungan I (Balance Tank I). Balance Tank I (BT I) merupakan tangki tempat  penampungan  sementara  produk  sebelum  dihomogenisasi  di homogenizer.  Selama  ditampung  dalam  BT  I,  produk  mengalami  proses penyaringan  kembali.  Filter  yang  digunakan  terbuat  dari  nilon  dengan ukuran  200  mikron.  Ukuran  filter  yang  makin  kecil  dimaksudkan  untuk menyaring kotoran-kotoran  yang berukuran lebih kecil  yang sebelumnya tidak ikut tersaring.
·         Homogenisasi
Produk  dari  BT  I  dialirkan  ke  dalam  homogenizer  untuk dilakukan proses homogenisasi. Susu yang dihomenisasi mengalami suatu proses pemecahan globula-globula susu sehingga dihasilkan globula susu yang  ukurannya  lebih  kecil  dan  seragam.  Ukuran  globula  awal  200  µm diperkecil menjadi 2µm. Hal ini terjadi karena produk dilewatkan dalam suatu  celah  sempit  dalam  kecepatan  dan  tekanan  tinggi  (450-1500  psi). Homogenisasi  dilakukan  untuk  menstabilkan  emulsi  lemak  dalam  susu kental manis.  Viskositas  akhir  proses  berkisar  3  poise  dan  ukuran  globula lemak  akan  membentuk  cluster,  yaitu  gabungan  dari  globula-globula lemak. Proses homogenisasi akan mengakibatkan lebih banyaknya jumlah butiran lemak dan memperluas permukaan lemak sehingga mempermudah proses pasteurisasi.
·         Pasteurisasi
Produk  yang  telah  dihomogenisasi  dialirkan  ke  dalam pasteurizer.  Di  dalam  pasteurizer,  produk  akan  mengalami  proses pasteurisasi. Proses pasteurisasi bertujuan untuk membunuh semua bakteri patogen dan 99% total bakteri serta menginaktifkan enzim termasuk enzim lipase.  Dengan  demikian,  produk  diharapkan  tetap  dalam  kondisi  baik selama  pendistribusian  dan  lebih  awet  serta  amam  dikonsumsi  oleh konsumen.  Metode yang digunakan untuk proses pasteurisasi adalah metode HTST (High Temperature Short Time) dengan menggunakan sistem aliran kontinyu. Suhu pasteurisasi untuk produk semi recombine adalah 90ºC + 2ºC  dan  suhu  pasteurisasi  untuk  produk  fully  recombine  adalah  85ºC  +  2ºC. Keduanya dengan lama waktu pasteurisasi 30 detik. Saat  proses  pasteurisasi,  produk  dilewatkan  ke  holding  tube, yaitu  pipa  berkelok-kelok  untuk  mempertahankan  suhu  selama pasteurisasi.  Dalam  holding  tube  terdapat  Flow  diversion  Valve  (FDV) yang  merupakan  sensor  suhu  selama  pasteurisasi.  Pada  proses  produksi susu  kental  manis  semi  recombine,  apabila  suhu  kurang  dari  90ºC  maka valve ke bagian pendingin akan tertutup dan susu akan kembali ke small balance tank untuk diresirkulasikan dengan melewati proses homogenisasi dan pasteurisasi kembali. Jika suhu lebih dari 92ºC, produk akan dialirkan ke plat pendingin. Demikian pula pada proses produksi susu kental manis fully  recombine,  apabila  suhu  kurang  dari  83ºC  maka  valve  ke  bagian pendingin  akan  tertutup  dan  susu  akan  kembali  ke  small  balance  tank untuk  diresirkulasikan  dengan  melewati  proses  homogenisasi  dan pasteurisasi kembali. Jika suhu lebih dari 87ºC, produk akan dialirkan ke plat pendingin. Produk yang telah dipasteurisasi akan dialirkan ke dalam BT II. BT II adalah tempat sementara untuk menampung produk sebelum produk dikentalkan di vacuum cooler.

·         Proses Pengentalan (Evaporasi)
Produk  susu  dari  BT  II  dialirkan  ke  vacuum  cooler  untuk dikentalkan.  Dalam  vacuum  cooler,  produk  akan  mengalami  proses penguapan  pada  kondisi  vakum  sehingga  lama  kelamaan  produk  akan menjadi  kental.  Tekanan  yang  digunakan  agar  tercapai  kondisi  vakum sebesar  –  40  cmHg.  Proses  penguapan  pada  kondisi  vakum  terjadi  pada suhu yang lebih rendah dibanding proses penguapan biasa yaitu 30-31 ºC. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pencoklatan, perubahan citarasa  dan  aroma  serta  peningkatan  viskositas  produk  selama penyimpanan. Dalam  proses  pengentalan  juga  dilakukan  penambahan  kristal laktosa  dalam  ukuran  kecil.  Proses  ini  dinamakan  lactose  seeding. Diameter kristal laktosa yang ditambahkan kira-kira berukuran 10 mikron.  Proses  di  vacuum  cooler  berhenti  setelah  suhu  susu  mencapai  27-28ºC. Pada tahap ini produk telah menjadi susu kental manis  Sebelum  susu  kental  manis  dialirkan  ke  storage  vat,  QC melakukan  inspeksi  untuk  mengukur  kadar  lemak,  viskositas,  gula,  TS, dan  protein.  Apabila  parameter  proses  yang  diukur  telah  memenuhi standar yang ditetapkan di perusahaan maka susu kental manis dialirkan ke storage vat.  Storage vat  merupakan tangki penampungan akhir dari adonan susu yang siap filling. Tangki penampungan ini dilengkapi dengan agitator yang  berfungsi  sebagai  pengaduk  adonan  susu  hingga  diperoleh  produk akhir dengan campuran yang seragam. Proses agitasi dilakukan selama 2 jam untuk memperoleh campuran adonan susu yang seragam dari beberapa batch yang ditampung dalam storage vat.

C.     Contoh Kandungan susu kental manis

Berikut ini adalah kandungan yang terdapat pada susu kental manis Frisian flag sebagai salah satu contoh:
No
Komposisi
Jumlah
1.
Energi
336 kkal
2.
Protein
8,2 kkal
3.
Lemak
10 gr
4.
Karbohidrat
55 gr
5.
Kalsium
275 mg
6.
Fosfor
209 mg
7.
Zat besi
0 mg
8.
Vitamin A
510 IU
9.
Vitamin B1
0,05 mg
10.
Vitamin C
1 mg
 BAB III KESIMPULAN

Bedasarkan isi dan pembahasan yang diperoleh dari beberapa sumber sebagai literatur, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Susu kental manis adalah makanan cair yang dibuat dari susu segar  yang  ditambah  gula  sukrosa  atau  campuran  gula  sukrosa  dan  dekstrosa    kemudian  diuapkan  sebagian  airnya  sehingga kandungan airnya tinggal sekitar 40%
2.      Bahan baku utama pembuatan susu kental manis yaitu: susu segar, skim,  milk powder (SMP), lemak,  air dan gula (sukrosa)
3.      Penggunaan bahan penunjang dalam pembuatan susu kental manis adalah untuk menghasilkan produk susu kental manis dengan mutu baik, kandungan gizi yang cukup tinggi, dan lebih tahan lama. Bahan penunjang yang digunakan dalam pembuatan susu kental manis adalah anhydrous milk fat (AMF), buttermilk powder (BMP),  palm oil,  laktosa, vitamin, antioksidan,  dan cocoa powder.
4.      Proses pengolahan susu kental manis mengalami beberapa tahapan yaitu persiapan bahan,  pencampuran bahan, penyaringan, standarisasi, homogenisasi, pasteurisasi, evaporasi atau penguapan kadar air dan pengemasan.s
 DAFTAR PUSTAKA


Departemen  Kesehatan  Republik  Indonesia.  1998.  Higiene  dan  Sanitasi  Sarana  Pengolahan Pangan, Jakarta.

 Fardiaz,  S.  1987.  Mikrobiologi  Pangan.  Jurusan  Teknologi  Pangan  dan  Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Fellows,  P.J.  2000. Food  Processing  technology:  Principles  and  Practices.  2nd Edition. Woodhead Publishing Limited, Cambridge.s

Susilorini,  T.E.  dan  M.E.  Sawitri.  2007.  Produk  Olahan  Susu.  Penebar  Swadaya. Yogyakarta.

Aska. 2011.  Proses Pengolahan Susu

SNI.2011. Standar Kualitas Susu Kental Manis

Sanetta. 2010. Susu Kental Manis.

Diakses pada Sabtu, 28 September 2013

Comments

Popular posts from this blog

KANDUNGAN NUTRISI BAHAN PAKAN UNGGAS

PENGOLAHAN HASIL IKUTAN TERNAK