PROSES PEMBUATAN SUSU KENTAL MANIS
A.
Latar Belakang
Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi
karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Nilai gizinya
yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang sangat disukai oleh
mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam waktu yang
sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara
benar.
Mikroorganisme yang berkembang didalam susu selain
menyebabkan susu menjadi rusak juga membahayakan kesehatan masyarakat sebagai
konsumen
akhir. Disamping itu penanganan susu yang benar juga
dapat menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual murah yang pada
akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu. Kerusakan
pada susu disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi
laktosa oleh koli. Fermentasi oleh bakteri ini
akan menyebabkan aroma susu menjadi berubah dan tidak disukai oleh
konsumen
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah
kerusakan pada susu adalah dengan cara memproses susu segar menjadi susu kental
manis yaitu dengan mengurangi (menguapkan) kandungan air susu sampai
kandungan airnya tinggal sekitar 40%. Dengan
kadar air yang rendah ini susu dapat tahan disimpan lama dalam keadaan
baik. Oleh karena itu disusunlah makalah
ini untuk mengetahui persyaratan dan proses pengolahan susu sampai menjadi susu
kental manis.
B.
Tujuan
Adapun
tujuan disusunnya makalah ini adalah agar mahasiswa:
1. Mengetahui pentingnya proses pengolahan susu
2. Mengetahui syarat pengolahan susu segar menjadi susu
kental manisss
3. Mengetahui proses pengolahan susu kental manis
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pengolahan
susu segar menjadi susu kental manis
BAB II ISI DAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Susu
kental manis adalah makanan cair yang dibuat dari susu segar yang
ditambah gula sukrosa
atau campuran gula
sukrosa dan dekstrosa
kemudian diuapkan sebagian
airnya sehingga kental
dan mempunyai kadar padatan minimum 28 %, kadar lemak
minimum 8.5 %, kadar gula minimum 42 % serta tidak berwarna coklat karena
karamelisasi
Badan
Standardisasi Nasional (1998) menyatakan bahwa susu kental manis (SKM) adalah
produk olahan susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan
atau menguapkan sebagian air dari susu segar atau hasil rekonstitusi susu bubuk
berlemak penuh, atau hasil rekombinasi susu bubuk tanpa lemak dengan lemak susu
atau lemak nabati, yang telah ditambah gula, dengan atau tanpa penambahan bahan
makanan lain dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan. Susu kental manis
dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu susu kental manis tanpa ganda
rasa dan susu kental manis dengan ganda rasa.S
Susu
kental manis memiliki αw
cukup rendah yaitu 0.8.
Nilai αw 0.8 adalah limit terendah
kebanyakan aktifitas enzim
dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Namun pada αw ini kebanyakan fungi dapat tumbuh.
Pada awalnya,
pembuatan susu kental
manis dilakukan melalui proses evaporasi
susu segar. Tetapi
proses pembuatan susu
kental manis di Indonesia
pada prinsipnya dilakukan
melalui proses rekonstitusi
yaitu pencampuran bahan-bahan seperti susu bubuk skim dan lemak susu ke
dalam susu segar untuk meningkatkan kadar padatannya. Dengan proses
rekonstitusi ini, pembuatan susu kental manis akan lebih mudah, lebih cepat dan
mungkin lebih murah.
Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan susu
kental manis rekonstitusi antara lain susu segar, susu bubuk skim, gula
pasir, lemak susu (anhidrous milk
fat), vitamin A,
vitamin B1, vitamin
D serta laktosa. Untuk membuat SKM coklat digunakan
juga bubuk coklat dan bahan citarasa (Sugiyono, 1989).
Menurut
Walstra et al. (1999), susu kental manis adalah susu yang dipekatkan dengan
evaporasi dan ditambahkan
sukrosa untuk membentuk larutan gula
hampir jenuh, setelah
itu dikalengkan. Vannam
dan Sutherland (1994) mendefinisikan susu
kental manis sebagai
produk yang secara keseluruhan atau
sebagian terbuat dari
susu skim dan
diproduksi untuk sebagian
keperluan industri atau dikemas ke dalam wadah (kaleng atau tube) untuk dijual
secara retail.
B.
Faktor-Faktor
Mutu dan Keamanan dari Susu Kental Manis
1. Standar Mutu Susu Kental Manis
Produk susu
dikonsumsi secara luas
baik oleh balita
maupun orang dewasa. Akan
tetapi produk susu
merupakan pangan yang
sangat potensial mengandung bahaya
untuk kesehatan. Oleh
karena itu, produk susu merupakan pangan pertama yang
standar mikrobiologinya ditetapkan spesifikasi persyaratan mutunya.
Menurut SNI 2971:2011, menguraikan syarat mutu susu kental manis adalah
sebagai berikut:
No
|
Jenis Uji
|
Satuan
|
Persyaratan
|
|
I
|
II
|
|||
1
|
Keadaan
-
Bau
-
Rasa
-
Warna
-
Konsistensi
|
-
-
-
-
|
Normal
Normal
Putih sampai kekuningan
Kental dan homogen
|
Normal
Normal
Sesuai ganda rasa yang ditambahkan
Kental dan homogen
|
2
|
Air (b/b)
|
%
|
20—30
|
20—30
|
3
|
Abu (b/b)
|
%
|
1,4—2.2
|
1.4—2,2
|
4
|
Protein (b/b)
|
%
|
7—10
|
Min 6,5
|
5
|
Lemak ((b/b)
|
%
|
Min 8,0
|
Min 8,0
|
6
|
Laktosa (b/b)
|
%
|
Min 10
|
Min 10
|
7
|
Sukrosa (b/b)
|
%
|
43—48
|
43—48
|
8
|
Bahan tambahan
-
Pewarna
-
Pemanis buatan a.sakarin
b. siklamat
|
Tidak boleh ada
Tidak boleh ada
Tidak ternyata
|
Tidak boleh ada
Tidak boleh ada
-
|
|
9
|
Pati
|
-
|
-
|
|
10
|
Cemaran logam
-
Timbal (Pb)
-
Tembaga (Cu)
-
Seng (Zn)
-
Timah (Sn)
-
Raksa (Hg)
|
Mg/Kg
Mg/Kg
Mg/Kg
Mg/Kg
Mg/Kg
|
Maks 0,3
Maks 20,0
Maks 40,0
Maks 40,0/250,0
Maks 0,03
|
Maks 0,3
Maks 20,0
Maks 40,0
Maks 40,0/250,0
Maks 0,03
|
11
|
Cemaran Arsen (As)
|
Mg/Kg
|
Maks 0,1
|
Maks 0,1
|
12
|
Cemaran Mikroba
-
Angka lempeng total
-
Bakteri Koliform
-
E. Coli
-
Salmonela
-
Staphylococcus aureus
-
Kapang dan
khamir
|
Koloni/g
APM/g
APM/g
Per 100g
Koloni/g
Koloni/g
|
Maks. 1.0x104
Maks. 10
<3
Negatif
Maks. 1.0x102
Maks. 1.0x102
|
Maks. 1.0x104
Maks. 10
s
<3
Negatif
Maks. 1.0x102
Maks. 1.0x102
|
2. Bahan Produksi Susu Kental Manis
a.
Bahan Baku
Bahan yang
digunakan dalam pembuatan
susu kental manis
terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku penunjang. Bahan baku
utama yang digunakan antara
lain susu segar,
Skim milk powder
(SMP), Whey Powder (WP),
lemak, gula pasir
dan air. Bahan
baku penunjang ditambahkan
untuk menghasilkan susu kental
manis yang bermutu
baik, memiliki kandungan nutrisi yang
memadai dan bercita
rasa lezat. Bahan
baku penunjang yang digunakan yaitu flavor, vitamin,
antioksidan dan laktosa.
·
Bahan Baku Utama
Susu Segar
Susu segar
merupakan bahan baku
utama dalam produksi susu
kental manis. Susu
segar diterima dari
KUD yang terdekat. Susu
segar yang diterima
harus melewati serangkaian pengujian
di laboratorium pengawasan
mutu. Susu segar yang memenuhi syarat selanjutnya disimpan dalam tangki
penyimpanan susu segar.
Susu segar disimpan
dalam suhu 40C. Penyimpanan pada
suhu rendah dimaksudkan
untuk mencegah pertumbuhan bakteri
sehingga mutu susu
segar tetap dapat dipertahankan. Susu
segar tidak selalu
menjadi bahan baku
utama dalam pembuatan susu kental
manis. Susu kental manis dapat dibuat dari susu pasteurisasi, susu evaporasi
atau air
Skim
milk powder
(SMP)
Skim milk
powder
(SMP) terbuat dari
susu skim yang dikeringkan dengan spray drier. Susu
skim diperoleh dari pemisahan bagian skim
dan krim dari
susu segar. SMP
digunakan dalam pembuatan susu
kental manis untuk
menambah total padatan
dalam susu kental manis.
SMP ditambahkan hingga
standar total padatan dalam susu kental manis yang telah
ditetapkan perusahaan terpenuhi. Hal ini
dilakukan mengingat total
padatan dalam susu
segar yang diperoleh dari KUD
bervariasi jumlahnya.
Whey
Powder
(WP)
Whey powder
(WP) adalah produk yang diperoleh dari hasil samping pembuatan
keju. WP digunakan
dalam pembuatan SKM untuk menambah kandungan protein dalam
produk. WP ditambahkan hingga kandungan protein dalam susu kental manis memenuhi
standar kandungan protein yang telah ditetapkan perusahaan.
Lemak
Lemak
yang digunakan dalam pembuatan susu kental manis terdiri dari
lemak nabati dan
lemak hewani. Lemak nabati yang digunakan adalah palm oil sedangkan lemak hewani yang digunakan
adalah Butter Milk Powder (BMP).
Pemilihan jenis lemak yang
digunakan tergantung pada
produk apa yang
akan diproduksi. Produk susu
kental manis menggunakan
lemak hewani sedangkan produk krimer
kental manis menggunakan
lemak nabati. Dalam pembuatan susu
kental manis, lemak
digunakan untuk menambah kandungan lemak
dalam produk dan
melarutkan vitamin yang
larut dalam lemak seperti vitamin A dan D3. BMP
adalah hasil samping
pembuatan mentega yang dikeringkan dengan menggunakan spray drier. Palm oil adalah minyak
goreng yang telah
mengalami netralisasi, penghilangan
warna, dan bau. Pemilihan
penggunaan palm oil dalam pembuatan produk adalah harga palm
oil yang lebih
ekonomis dibandingkan harga
lemak hewani.
Gula Pasir
Gula yang
digunakan dalam pembuatan
susu kental manis adalah sukrosa. Jumlah gula yang digunakan untuk membuat produk susu kental
manis tergolong tinggi mencapai 45%
atau lebih. Tingginya
gula yang digunakan menyebabkan
susu kental manis
memiliki umur simpan yang
lama tanpa penambahan
pengawet buatan sekalipun.
Selain meningkatkan umur simpan,
gula dapat memberikan
rasa manis dan meningkatkan viskositas susu kental
manis.
Air
Air merupakan
bahan baku yang
dapat digunakan sebagai pengganti susu
segar, susu pasteurisasi
atau susu evaporasi
dalam pembuatan susu kental manis apabila persedian bahan-bahan tersebut
tidak ada. Air
yang digunakan adalah
mutu air minum
yang harus memenuhi syarat
spesifikasi yang ditetapkan
perusahaan. Water treatment
merupakan rangkaian proses yang harus dilalui sebelum air digunakan untuk bahan
produksi sehingga diperoleh mutu air minum.
·
Bahan
Baku Penunjang
Fungsi dari
bahan penunjang ini
adalah untuk menghasilkan produk susu
kental manis bermutu
baik, kandungan gizi
yang cukup tinggi, dan lebih
tahan lama.
Vitamin
Vitamin ditambahkan
dalam SKM untuk
meningkatkan kandungan gizi. Vitamin yang ditambahkan adalah vitamin A,
B1, dan D3. Vitamin A dan D3
merupakan vitamin yang
larut dalam lemak sedangkan vitamin B1 larut dalam air.
Vitamin A yang
digunakan adalah vitamin
A palmitat. Vitamin A
palmitat dipilih karena
vitamin A dalam
betuk palmitat memiliki
kestabilan yang baik.
Vitamin B1 yang
digunakan adalah vitamin B1 Hydrochloride berupa bubuk putih.
Antioksidan
Antioksidan ditambahkan
kedalam produk untuk mencegah
terjadinya proses ketengikan.
Hal ini karena
produk SKM banyak mengandung lemak yang rentan terhadap
ketengikan. Jenis antioksidan yang digunakan adalah Tokoferol.
Laktosa
Laktosa
atau gula susu merupakan disakarida yang tersusun dari glukosa
dan galaktosa dan
hanya terdapat pada
susu (Sugiyono, 1989). Penambahan
laktosa pada proses
produksi susu kental
manis dilakukan pada tahap akhir proses produksi yaitu saat produk
didalam vacuum cooler. Hal
ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya kristalisasi
laktosa. Laktosa yang
digunakan terlebih dahulu
harus melewati proses lactose
grinding yaitu proses
penggilingan laktosa yang ditambahkan
trikalsium phosphat (Ca3(PO4)2) kemudian disterilisasi untuk mencegah
kontaminasi produk oleh laktosa.
Flavor
Flavor
adalah bahan yang digunakan untuk mempertegas cita rasa produk.
Flavor yang digunakan
dalam pembuatan SKM
yaitu flavor krim dan flavor condensed milk.
3.
Proses Produksi Susu Kental Manis
·
Persiapan
Bahan
Persiapan bahan
dilakukan sebelum proses
produksi dilakukan. Bahan yang
dipersiapkan disesuaikan dengan
jenis produk yang
akan diproduksi. Hal ini
karena jenis produk
yang berbeda dapat
memiliki formulasi yang berbeda. Persiapan bahan meliputi jenis bahan
(merek dan kode batch) dan jumlah bahan yang akan digunakan.
Gambar
1. Diagram Proses Produksi Susu Kental Manis
·
Pencampuran (Mixing)
Bahan-bahan yang
sebelumnya telah disiapkan
dicampurkan dalam tangki pencampur
bahan (mix tank). Bahan
yang terlebih dahulu dicampurkan adalah susu segar atau air
yang telah dipanaskan sebelumnya dengan
suhu 55-600C. Kemudian
ditambahkan bubuk susu
seperti Skim milk powder (SMP), Butter Milk
Powder (BMP), dan Whey Powder
(WP) dari dumper. Selama penuangan
terdapat blower yang bekerja membantu menghisap partikel-partikel susu
yang berterbangan sehingga
mencegah timbulnya polusi. Setelah
penuangan susu bubuk,
dilanjutkan dengan penuangan gula dan
penuangan palm oil. Gula
dan palm oil dituangkan
bersama-sama. Palm
oil yang dituangkan
sebelumnya telah dicampurkan
dengan bahan tambahan seperti
vitamin A, B1,
D3, dan BHA.
Tempat pencampuran antara palm oil dan bahan tambahan di dalam tangki palm oil. Pada saat penuangan gula, campuran
dalam mix tank dipanaskan terus
hingga suhu 510C. Hal
ini untuk memudahkan
gula larut dalam campuran.
Pemanasan dilakukan dengan menggunakan mesin PHE (Plate Heat Exchanger). Pada
tahap ini dilakukan
inspeksi oleh QC
mengenai besarnya total solid
(TS), pH, lemak
dan viskositas. Apabila
telah memenuhi standar yang
ditetapkan, proses dilanjutkan
ketahapan berikutnya.
·
Penyaringan
Pada
saat proses pencampuran, produk dilewatkan melalui filter untuk
dilakukan penyaringan sebelum
produk menuju PHE
untuk pemanasan. Penyaringan berfungsi
untuk mencegah terjadinya kontaminasi fisik oleh bahan-bahan
yang tidak diinginkan seperti kotoran sisa-sisa karung dan pasir. Filter yang digunakan terbuat dari nilon yang berukuran 500
mikron. Setelah disaring
dan dipanaskan dalam
PHE, produk kembali ke
tangki pencampuran. Dalam
tangki pencampuran, produk terus
diaduk hingga suhu mencapai 60oC. Dari tangki
pencampuran, produk dialirkan
menuju tangki penampungan I (Balance Tank I). Balance Tank I (BT I)
merupakan tangki tempat penampungan sementara
produk sebelum dihomogenisasi di homogenizer. Selama
ditampung dalam BT I, produk
mengalami proses penyaringan kembali.
Filter yang digunakan
terbuat dari nilon
dengan ukuran 200 mikron.
Ukuran filter yang
makin kecil dimaksudkan
untuk menyaring kotoran-kotoran
yang berukuran lebih kecil yang
sebelumnya tidak ikut tersaring.
·
Homogenisasi
Produk dari
BT I dialirkan
ke dalam homogenizer
untuk dilakukan proses homogenisasi. Susu yang dihomenisasi mengalami
suatu proses pemecahan globula-globula susu sehingga dihasilkan globula susu yang ukurannya
lebih kecil dan
seragam. Ukuran globula
awal 200 µm diperkecil menjadi 2µm. Hal ini terjadi karena
produk dilewatkan dalam suatu celah sempit
dalam kecepatan dan
tekanan tinggi (450-1500
psi). Homogenisasi dilakukan untuk
menstabilkan emulsi lemak
dalam susu kental manis. Viskositas
akhir proses berkisar
3 poise dan
ukuran globula lemak akan
membentuk cluster, yaitu gabungan
dari globula-globula lemak.
Proses homogenisasi akan mengakibatkan lebih banyaknya jumlah butiran lemak dan
memperluas permukaan lemak sehingga mempermudah proses pasteurisasi.
·
Pasteurisasi
Produk yang
telah dihomogenisasi dialirkan
ke dalam pasteurizer. Di
dalam pasteurizer, produk
akan mengalami proses pasteurisasi. Proses pasteurisasi
bertujuan untuk membunuh semua bakteri patogen dan 99% total bakteri serta
menginaktifkan enzim termasuk enzim lipase.
Dengan demikian, produk
diharapkan tetap dalam
kondisi baik selama pendistribusian dan
lebih awet serta
amam dikonsumsi oleh konsumen. Metode yang digunakan untuk proses
pasteurisasi adalah metode HTST (High
Temperature Short Time) dengan menggunakan sistem aliran kontinyu. Suhu
pasteurisasi untuk produk semi recombine adalah 90ºC + 2ºC dan
suhu pasteurisasi untuk
produk fully recombine
adalah 85ºC + 2ºC.
Keduanya dengan lama waktu pasteurisasi 30 detik. Saat proses
pasteurisasi, produk dilewatkan
ke holding tube, yaitu
pipa berkelok-kelok untuk
mempertahankan suhu selama pasteurisasi. Dalam
holding tube terdapat
Flow diversion Valve
(FDV) yang merupakan sensor
suhu selama pasteurisasi.
Pada proses produksi susu
kental manis semi
recombine, apabila suhu
kurang dari 90ºC
maka valve ke bagian pendingin akan tertutup dan susu akan kembali ke
small balance tank untuk diresirkulasikan dengan melewati proses homogenisasi dan
pasteurisasi kembali. Jika suhu lebih dari 92ºC, produk akan dialirkan ke plat
pendingin. Demikian pula pada proses produksi susu kental manis fully
recombine, apabila suhu
kurang dari 83ºC
maka valve ke
bagian pendingin akan tertutup
dan susu akan
kembali ke small
balance tank untuk diresirkulasikan dengan
melewati proses homogenisasi
dan pasteurisasi kembali. Jika suhu lebih dari 87ºC, produk akan dialirkan
ke plat pendingin. Produk yang telah dipasteurisasi akan dialirkan ke dalam BT
II. BT II adalah tempat sementara untuk menampung produk sebelum produk
dikentalkan di vacuum cooler.
·
Proses Pengentalan (Evaporasi)
Produk susu
dari BT II dialirkan ke
vacuum cooler untuk dikentalkan. Dalam
vacuum cooler, produk
akan mengalami proses penguapan pada
kondisi vakum sehingga
lama kelamaan produk
akan menjadi kental. Tekanan
yang digunakan agar
tercapai kondisi vakum sebesar
– 40 cmHg.
Proses penguapan pada kondisi
vakum terjadi pada suhu yang lebih rendah dibanding proses
penguapan biasa yaitu 30-31 ºC. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
pencoklatan, perubahan citarasa dan aroma
serta peningkatan viskositas
produk selama penyimpanan. Dalam proses
pengentalan juga dilakukan
penambahan kristal laktosa dalam
ukuran kecil. Proses
ini dinamakan lactose
seeding. Diameter kristal laktosa yang ditambahkan kira-kira berukuran
10 mikron. Proses di
vacuum cooler berhenti
setelah suhu susu
mencapai 27-28ºC. Pada tahap ini
produk telah menjadi susu kental manis Sebelum susu
kental manis dialirkan
ke storage vat,
QC melakukan inspeksi untuk
mengukur kadar lemak,
viskositas, gula, TS, dan
protein. Apabila parameter
proses yang diukur
telah memenuhi standar yang
ditetapkan di perusahaan maka susu kental manis dialirkan ke storage vat. Storage vat
merupakan tangki penampungan akhir dari adonan susu yang siap filling.
Tangki penampungan ini dilengkapi dengan agitator yang berfungsi
sebagai pengaduk adonan
susu hingga diperoleh
produk akhir dengan campuran yang seragam. Proses agitasi dilakukan
selama 2 jam untuk memperoleh campuran adonan susu yang seragam dari beberapa batch
yang ditampung dalam storage vat.
C.
Contoh Kandungan susu kental manis
Berikut ini adalah kandungan yang terdapat pada
susu kental manis Frisian flag sebagai salah satu contoh:
No
|
Komposisi
|
Jumlah
|
1.
|
Energi
|
336 kkal
|
2.
|
Protein
|
8,2 kkal
|
3.
|
Lemak
|
10 gr
|
4.
|
Karbohidrat
|
55 gr
|
5.
|
Kalsium
|
275 mg
|
6.
|
Fosfor
|
209 mg
|
7.
|
Zat besi
|
0 mg
|
8.
|
Vitamin A
|
510 IU
|
9.
|
Vitamin B1
|
0,05 mg
|
10.
|
Vitamin C
|
1 mg
|
BAB III KESIMPULAN
Bedasarkan isi dan
pembahasan yang diperoleh dari beberapa sumber sebagai literatur, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Susu
kental manis adalah makanan cair yang dibuat dari susu segar yang
ditambah gula sukrosa
atau campuran gula sukrosa dan
dekstrosa kemudian diuapkan
sebagian airnya sehingga kandungan airnya tinggal sekitar 40%
2. Bahan
baku utama pembuatan susu kental manis yaitu: susu segar, skim, milk powder (SMP), lemak, air dan gula (sukrosa)
3.
Penggunaan bahan penunjang
dalam pembuatan susu kental manis adalah untuk menghasilkan produk susu kental
manis dengan mutu baik, kandungan gizi yang cukup tinggi, dan lebih tahan lama.
Bahan penunjang yang digunakan dalam pembuatan susu kental manis adalah anhydrous
milk fat (AMF), buttermilk powder (BMP), palm oil, laktosa, vitamin,
antioksidan, dan
cocoa powder.
4.
Proses pengolahan susu kental
manis mengalami beberapa tahapan yaitu persiapan bahan, pencampuran bahan, penyaringan, standarisasi, homogenisasi, pasteurisasi, evaporasi
atau penguapan kadar air dan pengemasan.s
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
1998. Higiene dan Sanitasi
Sarana Pengolahan Pangan,
Jakarta.
Fardiaz, S.
1987. Mikrobiologi Pangan. Jurusan Teknologi
Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB,
Bogor.
Fellows,
P.J. 2000. Food Processing technology: Principles
and Practices. 2nd Edition. Woodhead Publishing Limited,
Cambridge.s
Susilorini,
T.E. dan M.E.
Sawitri. 2007. Produk Olahan
Susu. Penebar Swadaya. Yogyakarta.
Aska. 2011. Proses Pengolahan Susu
SNI.2011. Standar Kualitas Susu Kental Manis
Sanetta. 2010. Susu Kental Manis.
Diakses pada Sabtu, 28
September 2013
Comments
Post a Comment